Selasa, 22 Desember 2009

Air Terjun Gunung Pancar Sentul




Sebetulnya ke air terjun gunung Pancar ini untuk survey saja, ceritanya tahun baru nanti adik2nya mama dari Bandung 4 keluarga akan datang, so mau kita bawa wisata kemana niy, secara malam tahun baru pasti di rumah bakar-bakar. Kemudian adikku Vina diinfo dari iparnya mas Dany, deket Sentul ada air terjun. Terus waktu kita lagi stay di rumah Mama yang di Citereup, sudah deket dong dengan Sentul. Naiklah kita ke kijang lamaku, disupiri sama si Agus, supirnya Mama, harusnya keluar Sentul kita kebablasan ke tol Puncak, trus dengan cuek puter balik di pintu tol, haha..
Keluarnya di pintu tol Sentul Selatan arah tol Jagorawi.
Nah udah masuk komplek Sentul, kan keluar pintu tol belok kiri, ngelewatin hypermart, masih luruuuus mpe ketemu taman budaya, tapi jangan ke taman budaya yah, setelah taman budaya gak jauh dari situ ada pertigaan kmd belok kanan, itu udah jalan kampung, jalannya agak rusak dan menanjak, tapi kita tanya-tanya katanya orang-orang masih jauh. Malah ditawarin ngojek dengan 50ribu/orang, lhah ngapain juga, kalo mobil masih bisa lewat, kenapa gak terus aja.
(sebetulnya siy, jalan kampung itu mpe kita ketemu pertigaan yang di kanannya ada gardu listrik biru, dan rumah 2 lantai, langsung belok kiri, kmd jalan hanya muat 1 mobil lurus aja mpe ketemu tulisan air terjun ada parkiran baru kita parkir & jalan terus 20menit lagi ke air terjun) Kalau air terjun itu lokasinya di desa Cibingbin,
Dan kita terus terus terus, akhirnya jalannya mentok, turunlah kita. Kata orang2 masih jauh, lewat rumah penduduk, kandang kambing, jalan sejam lagi, lewat gunung, gleg.. Menuju air terjun kita dipandu sama seorang bapak, sampe lupa nanya namanya sapa. Dia yang nunjukin jalan, megangin si Fahri yang ndut hehe.
Medan yang ditempuh cukup berat, karena bawa anak umur 4th si Akbar, 6th si Afi, 7th si Dinda anakku sih semangat aja lompat sana lompat sini, kemudian anak 8th si Fahri yang gendut bangat ini mah cukup berat buat dia, hehe.
Mana si Iin kakaknya Fahri yang bertugas menggandeng Afi, terperosok, so si Afi ikutan juga terperosok, walah walah... bener2 hiking deeeh.
Air terjun udah keliatan sejajar kepala kita, itu harus turun lagi huaaaa.
Tiket masuk hanya 5000 saja.










Akhirnya sampai juga di air terjun, airnya dingin, tempatnya juga gak terlalu luas. Di pinggir2nya penuh bebatuan, di airnya batu2nya licin. Tiket masuknya 5000 sama aja untuk anak dan dewasa.

Sebetulnya air terjun gunung Pancar ini bisa dari program wisata alam Sentul City. Waktu pulangnya kita dikasih tau jalan yang gampangnya, jalan kaki cuman 20 menit, lewat pematang sawah, selokan2 air, kali dll. Hmm udah tau deh jalan gampang ke air terjunnya. Awalnya kita emang gak tau sama sekali nih, gak browsing2, cuman spontan aja langsung pengen kesana untuk survey.
Sambil nunggu sopir ambil mobil, ada warung di parkiran, nyediain tahu goreng, pada kelaperan melahap tuh tahu, roti, laper abiss waktu berangkatnya jalan kaki lama juga tuh. Akhirnya supir dateng dengan si bapak yang memandu kita, eh malah dikasi pisang satu sisir, hmm lumayan untuk digoreng, baik banget penduduk disana. Mpe ketemu lagi ya paak:)

Bookmark and Share


Photobucket

Kamis, 03 Desember 2009

PENTINGNYA FOKUS

PENTINGNYA FOKUS

by J.Tjandra
Mindset Motivator & Home Based Business Practitioner

Seorang psikolog dan pembicara public yang telah mempelajari performance para peraih puncak hampir selama 20 tahun , ketika melakukan ekspansi bisnisnya ke Taiwan pernah ditanya oleh seorang
karyawan barunya.

“Mr steve, Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sukses seperti anda ?”

“Baik, saya akan memberi kamu satu tips yang jitu, tetapi apakah kamu siap menerima konsekuensinya jika kamu tidak berhasil melakukannya? “

“Ya, saya siap melakukannya”

“Gampang sekali, Besok pagi kamu harus sudah mendapatkan 100 kartu nama orang-orang yang akan menjadi calon customer anda, dan jika anda gagal melakukannya, maka anda akan saya keluarkan dari perusahaan ini, karena anda tidak mempunyai kualifikasi yang saya butuhkan.”

Pegawai tersebut terkejut dan berkata,

“Wah, begitu beratkah konsekuensinya? ” Sepertinya dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari pimpinannya.

“Jika anda tidak percaya, lihat saja besok”.

Keesokan paginya, karyawan baru tersebut sudah datang kekantor pagi-pagi sekali ,dan ditangannya terdapat 100 lembar kartu nama, dia lalu memberikan kepada Mr.steve dan dia bertanya apa yang harus dia lakukan. Mr.steve mengatakan bahwa, apa yg perlu dia lakukan adalah segera telepon dan menghubungi ke 100 customer barunya tersebut. Karyawan tersebut mulai menelepon berdasarkan kartu nama yang berhasil dia dapatkan satu persatu hingga hingga yang ke 73, tetapi tidak ada satupun customer yang berminat dengan penawarannya.

Mr Steve kemudian memberitahunya untuk melakukan pendekatan ke customer ,dengan Nada suara yang mengandung antusiasme, tanpa putus asa, dia kembali ke CUSTOMER YANG KE 74.Dan tampaknya custumer ini mulai tertarik dengan penawarannya, untuk itu dia bersedia memberi waktu 5 menit untuk bertemu.

Apa yang membuat customer tersebut memberikan respons yang positif? satu hal yang pasti. CUSTOMER TERSEBUT MENDENGAR NADA YANG ANTUSIAS DALAM PENAWARAN TERSEBUT. Dan setelah pertemuan dengan customer ke 74 ini, dan berkat pelayanan yang prima, para pelanggan merasa puas dan mereferensikan kepada lebih banyak orang lagi. Sehingga angka
penjualannya semakin meningkat, HANYA DALAM WAKTU SATU BULAN SAJA, dia sudah berubah dari seorang karyawan YANG BIASA menjadi seorang karyawan yang berprestasi.

“Hasil yang baik berarti anda memusatkan segenap perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan.”

“Hasil yang tidak baik berarti anda tidak atau kurang memusatkan perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan.”

Ketika kita melihat sebatang pohon apel yang penuh dengan buah apel yang ranum berwarna merah dengan aroma yang menyegarkan dan mengundang selera untuk menikmatinya, maka kita tahu bahwa sebelumnya ada seseorang yang dengan sepenuh hati telah menanam dan merawatnyanya secara konsisten. Demikian juga Jika kita melihat sebatang pohon anggur, berarti ada seseorang yang menanam bibit anggur disana, dan jika kita melihat sebatang pohon jeruk, maka bisa dipastikan bahwa ada seseorang yang telah menanam bibit jeruk tersebut.

Tetapi jika kita melihat tidak ada satu buahpun pada pohon-pohon tersebut, hal tersebut memberikan satu gambaran bahwa orang yang telah menanam pohon tersebut tidak serius ketika menanam pohon tersebut dan memusatkan perhatian dan energi untuk merawatnya secara konsisten.

Seandainya, pada hari ini, jika anda belum merasa puas dengan apa yang telah anda hasilkan, hal ini .Itu memberikan satu gambaran, bahwa ANDA BELUM MENANAM SECARA BENAR DAN KONSISTEN. Anda setuju? Saya akan memberi satu simulasi kepada anda, JIKA ANDA INGIN MENARIK UANG DARI BANK, MAKA TERLEBIH DAHULU ANDA HARUS MENABUNG UANG DIBANK.

Saatnya untuk bertanya pada diri sendiri, SIAPAKAH SAYA?, APA YANG SEDANG SAYA LAKUKAN ?, APA TUJUAN HIDUP SAYA?, DAN APAKAH SAYA TELAH MELAKUKANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR?.

Do the Best, Be the Best, and God will take care the rest.

(diambil dari milis dBC Network)