Selasa, 07 Mei 2013

Taman Suropati

Dikutip dari web www.idjakarta.com

Menteng kawasan pertama di Indonesia yang landscap berciri kota taman tropis yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Taman Suropati salah satu peninggalan arsitek Belanda PAJ Mooejen dan FJ Kubatz (1913), dilengkapi beberapa ornamen patung karya seni dan kolam dilengkapi air mancur serta rimbunan puluhan pohon mahoni, terletak dipertemuan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro, dipertemuan jalan tersebut ada taman bunga ditengahnya ada patung Pangeran Diponegoro, nah diseberang patung tersebut Taman Suropati berada. Setelah direnovasi di awal tahun 2010, track jalan taman dari batu alam jadi lebih bersih dan menarik para pengunjung dikala sore hari untuk bermain dan bercengkerama dengan putra-putri mereka. Komunitas berbagai aliran seni juga menjadikan basecamp mereka di taman Suropati setiap hari minggu seperti Kotaseni Taman Surapati dan Komunitas Musik Suropati Chamber yang kedua komunitas ini piawai dalam alat musik gesek biola, cello dalam bentuk group orchestra dan mereka meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI. Juga ajang pameran lukisan dan photo seperti dari CCF, Central Culture Francis dan sebagainya. Karena di jalur yang menghubungkan Jakarta Timur dan Selatan, moda transportasi untuk mencapai taman ini sangatlah mudah bisa naik bus No.213 jurusan Kampung Melayu - Grogol atau bus No. 67 jurusan Blok M - Senen. Objek penting diseputar taman yaitu rumah Dinas Wakil Presiden RI terletak di seberang kanan taman, rumah dinas Duta Besar Amerika Serikat yang terletak persis diseberang taman, Kantor Gedung Bappenas terletak di seberang depan taman, Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak hanya 50 meter disebeberang kiri taman dan Gedung Komisi Pemilihan Umum disebelahnya. Yang ingin shalat bisa ke Masjid Sunda Kelapa terletak di belakang Gedung Bappenas atau yang ingin misa bisa ke gereja Paulus di sebelah kanan Gedung Bappenas. Anda yang cari dan pingin makan tahu gejrot disinilah tempat mangkal pedagang keliling tersebut.

Bila kita berjalan di track dari Selatan ke Utara maka kita menumukan 6 karya seni yang berada 3 di kiri dan 3 di kanan, adapun 6 artifak di Taman Suropati itu menandakan semangat ASEAN sebagai berikut:

"Peace-Harmony And One" oleh Lee Kian Seng dari Malaysia "The Spirit of ASEAN" oleh Wee Beng Chong dari Singapore "Peace" oleh Sunaryo dari Indonesia "Fraternity" oleh Nonthivathn Chandhanaphalin dari Thailand "Harmony" oleh Awang Hj Latirf Aspar dari Brunei Darussalam "Rebirth" oleh Luis E. Yee Jr (Junyee) dari Philippines

Masing-masing karya seni diterangi lampu sorot dikala malam menggayuti sekujur langit. Lampu Taman akan menerangi perlahan-lahan 30 detik sebelum Pukul 18.00 dan total terang benderang pas Pukul 18.00.

Kita dapat jumpai juga di Taman Suropati fasilitas seperti 3 sangkar ayam kate, 2 sarang burung dara, 4 petak berbentuk persegi panjang tanaman bunga, 4 lingkaran tanaman bunga dan 2 kolam dilengkapi air mancur. Bagi yang berobat pijat refleksi dapat memanfaatkan 4 track tonjolan jalan berbatu yang sisinya berpegangan tangan terbuat dari stainless steel agar tidak terjatuh. Dipojok kanan depan ada Polisi Pos Taman Suropati. Bagi pengunjung yang mengabadikan moment di taman ini disarankan untuk menghindari bidikan lensa kamera ke arah barat taman karena security rumah dinas duta besar Amerika Serikat yang memang terletak disebelah barat taman ini akan mendatangi Anda dan mencatat identitas Anda, mungkin itu bagian dari standar keamanan bagi rumah dinas duta besar tersebut.

Aku ke Taman Suropati ini tahun 2013, selama tinggal di Jakarta belum pernah sekalipun mengkhususkan diri untuk main ke taman ini. Dan suatu pagi hari dijemput seorang teman. Banyak aktifitas di taman itu. Cukup ramai. Biasanya Dinda dan Farrel beli gelembung sabun dan sibuk meniup-niup atau mereka bawa sepeda lipat dan keliling taman. Bawa tiker, bekel sarapan pagi, inget yaaa, gak boleh gelar tiker alias injek rumput!

Atau pernah ketemu sekelompok pecinta musang Jakarta. DJAMAL (Djakarta Musang Lover). Dinda dengan berani menggendong musang-musang itu, walau agak-agak geli tetapi berani juga tuh.

Disini, biasanya dengan wajah ala kadarnya aku poto-poto sendiri pake Hape, hihihi, cantik kaaaan

Tidak ada komentar: