Senin, 10 Desember 2018

Eksotisnya Taman Nasional Baluran Jawa Timur





Taman Nasional Baluran yang terletak di Situbondo Jawa Timur, tempo hari saya datangi bersama suami dan teman-teman fotografernya. Perjalanan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari itu, akhirnya terlaksana jua. Kalo tertunda, wah sayang sekali. Karena momennya pas saat musim kemarau seperti saat itu. Tanggal 6 Oktober 2018 malam saya dan suami menggunakan mobil Proton Exora Bold mulai berangkat. Menghampiri rumah cak To di Sulfat, disana sudah menunggu  Cak To dan Habib keponakannya, mas Ochin, dan om William Dewata. Saya duduk di depan karena saya perempuan sendiri. Kalo acara hunting foto, saya suka ngintilin mereka hehe. 
Kondisi saat itu saya baru sehari tiba di Malang, setelah tanggal 2 - 4 Oktober 2018 saya ke Ranu Kumbolo bersama teman dari Jakarta.
Seperti biasa saya tidur selama perjalanan. Perjalanan lancar, aman, damai. Saya kalau sudah duduk di depan, kursi saya rebahkan sedikit, pake jaket rajut, kaus kaki, selimutan pake kain Bali, dan jangan lupa pake bantal kecil. Nyaman deh tidur saya, cukup untuk istirahat selama dalam perjalanan.

Perjalanan lancar jaya dari Malang menuju TN Baluran. Sekitar 7 jam perjalanan malam itu. Menjelang subuh jam 4 pagi, mobil kami memasuki pintu masuk TN Baluran. Bayar tiket masuk dulu nih. 
Harga tiket masuk dan tarif parkir hari Senin - Jumat:
  • Wisatawan domestik Rp15,000,- dan wisatawan manca negara Rp150,000,-
  • Tarif parkir untuk kendaraan roda 2 Rp2,500,- kendaraan roda 4 Rp10,000,- kendaraan roda 6 (bus) Rp50,000,-

Harga tiket masuk dan tarif parkir hari libur (tanggal merah):
  • Wisatawan domestik Rp17,500 dan wisatawan manca negara Rp225,000,-
  • Tarif parkir untuk kendaraan roda 2 Rp7,500,- kendaraan roda 4 Rp15,000,- kendaraan roda 6 (bus) Rp75,000,-
Kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi masuk ke dalam, melalui jalan yang sedang diperbaiki. Kurang dari sejam kami sampai di warung. Karena hanya 1 warung yang ada disana. Kami disambut monyet-monyet yang dengan tatapan waspada mereka siap-siap menerjang pintu mobil yang terbuka untuk mencari makanan.

asyik deh monyetnya di atas mobil
Fotografer yang rencananya mau motret sunrise, batal sudah. Karena waktunya tak terkejar. Mereka segera melapisi pakaian dengan pakaian kamuflase, pakaian ala tentara, motif loreng, rumput, menutupi wajah, kepala dan kamera dengan jaring hijau. Jadi ceritanya kalo motoin binatang dari dekat, tu binatangnya gak berasa dipoto. Candid ceritanya yaaa.

suamiku in action
Ada apa sih di TN Baluran? TN Baluran dengan luas 25.000 ha, yang di dalamnya terdapat vegetasi dan satwa dilindungi seperti banteng, rusa, kijang, kancil, kerbau liar, burung merak, burung rangkong, monyet dll.
Taman nasional ini dibagi menjadi beberapa pos pengamatan. Pos di Taman Nasional ini antara lain:
·         Batangan. Di sini terdapat peninggalan sejarah berupa goa Jepangburung merak pada musim kawin (antara bulan Oktober/November) dan berkemah. Fasilitas yang ada di sini antara lain pusat informasi
·         Bekol dan Semiang. Di sini terdapat fasilitas pengamatan satwa seperti ayam hutanmerakrusakijangbantengkerbau liar, dan burung. Fasilitas yang ada di sini antara lain wisma peneliti, wisma tamu, dan menara pandang.
·         Bama, Balanan, dan Bilik. Di sini merupakan lokasi wisata bahari, lokasi memancing, menyelam/snorkeling, dan atraksi perkelahian antar rusa jantan (pada bulan Juli/Agustus) dan atraksi kawanan kera abu-abu yang memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
·         Manting, dan Air Kacip. Di sini terdapat sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun, dan merupakan habitat macan tutul.
·         Popongan, Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Di sini terdapat fasilitas untuk naik sampan di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan lokasi pengamatan burung migran.
·         Curah Tangis. Di sini terdapat fasilitas untuk kegiatan panjat tebing dengan tinggi 10-30 meter, dan kemiringan sampai 85%.







Kami ke TN Baluran hanya ke Savana Bekol dan Pantai Bama saja.
Ketika kami mau mencari penginapan di Bekol, eh penginapan di dalam ternyata sudah penuh, sudah full dibooking karyawan GoJek. Di sekitar warung terdapat parkiran, toilet, mushola, kantor TN Baluran dll. Suami, mas Ochin dan om William sudah menyebar berkeliling foto. Saya ikut cak To dan Habib keponakannya masuk warung untuk sarapan. Pagi itu segelas teh manis dan bakwan jagung yang kubawa dari Malang, menjadi sarapanku. Kalo Cak To dan Habib sarapan nasi lalap. Kenyang sudah, kami mulai berjalan ke padang Savana. Oktober saat itu di TN Baluran sangat kering, musim hujan belum mulai. Sehingga padang savana saat itu seperti padang savana yang ada di Afrika. Keren kan. Saya berjalan kaki menggunakan sepatu gunung, karena memang medan penuh dengan tanah kering dan akar belukar. Di tangan saya dan Habib, sudah siap ketapel tanpa isi, buat nakut-nakutin monyet. Padahal sih monyet yang takut sama kita haaa.

Savana Bekol, ini udah ganti sepatu haha
Indah sekali pemandangannya, walaupun jalan terus menyusuri padang savana yang luas, melihat dari jauh segerombolan rusa, banteng yang sedang merumput dan minum air. Ada burung merak dengan cantiknya mengembangkan ekornya. Tak lupa saya dan Habib sesi foto dengan Cak To. Eksotis banget pemandangannya. Berasa di padang Savana di Afrika lho. Sini yuuuk


jepretan mas Ochin

jepretan mas Ochin

jepretan suami

Setelah lelah berkeliling, kami kembali lagi ke mobil. Saya sih ganti alas kaki dan celana. Kemudian masuk ke warung lagi menunggu teman-teman fotografer yang lain. Makanan dan minuman di warung itu tidak mahal. Makan berenam selalu bayar dengan selembar uang seratus ribu dan masih ada susuk atau kembalian. Padahal udah makan nasi lalap dengan lauk ikan, ayam, cemilan, kopi, sayur asem, kerupuk dll.
Kemudian kami masuk mobil dan mulai berangkat menuju pantai Bama. Disana temen-temen fotografer pada foto-foto dan tidur siang. Wah disini monyetnya lebih seru lagi. Tidak malu-malu untuk usil dan menjarah tas isi makanan para pengunjung. Hehe.
Beda dengan sebelumnya pemandangan di Savana Bekol yang kering, di pantai Bama ini mata dimanjakan dengan indahnya pantai dan laut. Dengan air yang jernih biru, rasanya mau mandi saja disana tapi kok malu ya. Soalnya sepi dan panas pula. Hoho.. Akhirnya berleha-leha duduk-duduk saja di kursi potongan kayu-kayu yang disusun jadi meja dan kursi yang banyak bertebaran di pantai Bama, saya menunggu teman fotografer. Ada yang mancing, ada yang hunting foto, ada yang tidur. Saya gak bisa tidur sama sekali. Hanya duduk, main ayunan, jalan-jalan di pantai, jalan-jalan melihat mangrove, juga nontonin monyet cari kutu hihi.



mangrove pantai Bama






pantai Bama

Menjelang sore kami kembali lagi ke Savana Bekol. Teman fotografer rencana ambil sunset disana. Dan saya duduk saja menunggui mereka selesai. Sambil ngobrol dengan supir travel dari Banyuwangi yang katanya saat itu sedang membawa tamu dari Bali. Supir dan tamu janjian di Ketapang kemudian melakukan trip sesuai permintaan tamunya.
Ketika saya aplot foto-foto di Facebook, Ira teman SMA yang seorang dokter kandungan di Situbondo melihat postingan saya. Alhamdulillah malah ditawari menginap di rumahnya. Rejeki yaaah. Setelah acara foto sunset yang berakhir sampai malam jam 19, saya diantar ke rumah Ira. Kalo suami dan fotografer yang lainnya nginep di rumah teman suami yang ada di Situbondo juga. Ahhh, dasar musafir cari penginapan gratissss.

sunset di Savana Bekol, jepretan suamiku

Besoknya saya diajak Ira ke pantai Pasir Putih Situbondo. Laut tampak tenang, cerah, sedamai hatiku menikmati ciptaanNya. Sambil menemani putra bungsunya Ira berenang di poantai, kami menikmati sate ayam. Daging ayamnya kecil, kalo Ira bilangnya sate laler haaa.





Yang saya dengar rombongan suami dan fotografer, subuh mereka foto sunrise di pantai Pasir Putih, Akhirnya terbayarkan juga mereka untuk foto sunrise.


sunrise di pantai Pasir Putih, jepretan mas Ochin




Terima kasih untuk dokter Ira yang sudah mau direpoti. Saya dapat tidur nyenyak di istananya dokter Ira hehe. Dan siang itu rombongan suami menjemput saya di pantai Pasir Putih untuk kembali ke kota Malang.


jepretanku di pantai Pasir Putih Situbondo
Indonesia terlalu indah untuk dilewatkan ketika liburan datang yaa. Mari jelajahi Indonesia




Tidak ada komentar: