Kamis, 11 Juni 2009

Manfaat Rempah Untuk Kesehatan

Manfaat Kunyit

Kunyit atau nama lainnya Curcuma Domestik adalah tumbuhan rimpang yg banyak dimanfaatkan utk keperluan dapur. selain utk bumbu dapur dan zat pewarna alami, kunyit juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan utama kurkumin dan minyak atsiri berfungsi utk pengobatan. Kunyit efektif utk mengobati penyakit hepatitis, gangguan pencernaan, antimikroba, antikolesterol, dan anti-HIV. Kurkumin dan atsiri menghambat pertumbuhan tumor payudara dan usus besar.

Kunyit juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan dan mencegah rematik, mengobati diabetes melitus, tifus, morbili, campak, usus buntu, disentri, dan keputihan, melancarkan haid, serta meredamkan rasa mulas saat haid. Untuk ibu hamil, kunyit bisa melancarkan persalinan dan memperbanyak asi. Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak penyakit yang mencuat di masya-rakat di antaranya aids, kanker, flu burung dan bahkan gejala pikun (alzheimer). Kondisi ini membuat masyarakat mulai berfikir untuk mencari pengobatan alternatif secara konvensional di samping pengobatan moderen.

Pengobatan kunyit untuk obat juga tidak sulit. Untuk mengatasi sariawan, bengkak dimulut atau radang tenggorokan, caranya kunyit diparut kemudian air perasannya ditambah sedikit garam dan diminum.

Sementara parutan kunyit yg dicampur dengan asam kawak digunakan untuk mengobati kaki luka. Salep yg dibuat dari campuran kunyit dengan minyak kelapa banyak digunakan untuk menyembuhkan kaki yg bengkak dan untuk mengeluarkan cairan nanah.

Ada lagi, kunyit yg diremas-remas dengan biji cengkeh dan melati digunakan untuk obat radang hati dan penyakit kulit. Sementara akar kunyit yang diremas-remas digunakan untuk obat luar penyakit bengkak dan rematik. tapi sampai saat ini sudah banyak obat pabrikan yg memakai ekstra kunyit sebagai bahan dasarnya dan diklaim efektif menyembuhkan penyakit tertentu. (Sumber: dikutip dari balittro.litbang.deptan.go.id)

Manfaat Temulawak

Temulawak yang termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae). Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) merupakan tanaman obat asli Indonesia. Meski demikian, penyebaran tanaman yang kondang dengan sebutan curcuma javanica ini, hanya terbatas di pulau Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Temulawak tumbuh sebagai semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.

Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Temulawak dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, saat daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan berdiameter 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas.

Manfaat temulawak untuk kesehatan, sebenarnya telah lama diketahui secara empiris dan pengalaman turun-menurun dari nenek moyang. Sejak dulu temulawak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung, dan pegal-pegal. Terakhir juga diketahui temulawak bisa menurunkan lemak darah, menghambat penggumpalan darah sebagai antioksidan, dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya imun. Beberapa manfaat tersebut kemudian akhirnya terbukti secara klinis. Melihat manfaat temulawak yang se-abrek ini, tak ayal lagi pemerintah mencanangkan ”gerakan nasional minum temulawak” sejak 2 tahun silam. (Sumber:Majalah Farmacia)

Manfaat Jahe

Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.

Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.

Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu. (Sumber: Mengenal Budidaya Jahe dan Prospek Jahe, Koperasi Daar El-Kutub, Jakarta, 1999)

Tidak ada komentar: